PERINGATAN MILAD KE- XVIII JQH AL-FURQAN UIN SALATIGA 2025
Dalam Mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh beliau selaku Ketua 1 JQH Al-Furqan menyampaikan pesan inspiratif. Beliau mengenang pengalamannya selama Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan membina desa selama hampir sepuluh tahun, yang dianggapnya sebagai tempat menempa diri dan belajar berjuang. Beliau menekankan bahwa keterlibatan dalam organisasi seperti JQH Al-Furqan juga merupakan sarana penting untuk mempelajari makna perjuangan, sebuah bekal berharga saat terjun ke masyarakat. Bahkan, pengalaman pribadi beliau menempuh kuliah selama delapan tahun, sedikit lebih lama dari masa studi wajar, turut menjadi cerminan perjuangan.
Lebih lanjut, beliau menceritakan dedikasinya dalam merawat dan membimbing para penghafal Al-Qur'an (tahfidz) di Lampung. Sejak tahun 2011 hingga kini, dengan kesabaran dan ketelatenan, beliau berhasil membina sekitar 30 orang yang bersemangat belajar bersama. "Kalau ingin mengurus tahfidz tidak perlu banyak-banyak, yang penting ditelateni, yang konsisten," pesannya, menekankan pentingnya kualitas dan konsistensi dalam pembinaan.
Menutup Mauidhohnya, beliau menyampaikan pesan khusus kepada para Kanda Yunda pengurus beserta anggota JQH Al-Furqan, Beliau mengungkapkan rasa senang dan bangganya terhadap perkembangan UKM Jqh hingga periode saat ini. Beliau berpesan "Teruslah merawat Al-Qur’an. Teruslah berkarya, terutama di bidang Al-Qur’an. Kalau sudah bekerja nanti, bekerjalah tapi tetap merawat Al-Qur’an," pungkasnya, memberikan semangat untuk senantiasa menjaga kedekatan dengan Al-Qur'an dalam setiap fase kehidupan.
Usia merupakan bukti perjalanan yang telah dilalui, memang hanya angga tetapi menjadi saksi dari lika liku perjalanan yang telah dilalui. Teruslah berkarya, mencetak generasi Qur'ani yang dapat meningkatkan potensi diri serta teruslah mengharumkan negri.
Dep. Litbang JQH Al-Furqan UIN Salatiga

Komentar
Posting Komentar